Lombok Tengah, NTB (POSTLOMBOK.COM) – Kerja keras Bupati Lombok Tengah, HL.Pathul Bahri yang akrab disapa Miq Pathul, mampu wujudkan Lombok Tengah jadi salah satu daerah sebagai penyangga utama Lumbung Pangan Nasional.
Hal itu, terbuti Lombok Tengah menjadi salah satu daerah yang turut serta dalam kegiatan Panen Raya Serentak, Sebin 7 April 2025, yang dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto secara online bersama dengan belasan daerah lainya.
Di Lombok Tengah, panen raya dipusatkan di Kelompok Tani Embal Bau, dan dihadiri oleh Gubernur NTB Lalu Iqbal, Bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri, jajaran Pemerintah Daerah, Forkopimda, serta instansi vertikal terkait.
Kegiatan panen kali ini menggunakan teknologi pertanian modern seperti combine harvester untuk panen dan rice transplanter untuk tanam, sebagai bagian dari upaya mekanisasi pertanian yang terus didorong pemerintah daerah guna meningkatkan efisiensi dan produktivitas hasil pertanian.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Lalu Pathul Bahri juga menyerahkan bantuan kepada para petani untuk mendukung peningkatan produksi padi sekaligus mendekatkan langkah menuju swasembada pangan.
Bupati menyampaikan bahwa Lombok Tengah memiliki peran strategis dalam mendukung ketahanan pangan nasional melalui potensi lahan pertanian yang luas.
“Luas lahan baku sawah di Lombok Tengah 52.469 hektar. Luas panen Januari s/d hari ini April 42.867 hektare dengan total produksi capai 237.460 ton. Sementara target serapan gabah setara beras oleh Bulog s/d April 61.000 ton,” jelas Lalu Pathul.
Khusus di Desa Teruwai, total lahan pertanian padi mencapai 300 hektare. Berdasarkan hasil ubinan, setiap hektare menghasilkan antara 9 hingga 9,5 ton gabah. Capaian ini memperkuat posisi Lombok Tengah sebagai daerah yang mampu surplus beras secara signifikan.
“Kita berhasil surplus ratusan ribu ton. Sekitar 120 ribu ton. Kalau soal beberapa Gapoktan yang terdampak cuaca ekstrem, maka sebelumnya kami mempelajari jadwal tanam maka di sana melekat fungsi PPL tani,” beber Lalu Pathul.
Lebih lanjut, Pemkab Lombok Tengah bersama Bulog dan OPD teknis terus menjalin koordinasi dalam upaya memenuhi target serapan gabah petani.
“Kebutuhan target penyerapan hasil tani kita sebanyak 60 ton, dengan harga gabah yang saat ini naik. Maka ini harus tepuk tangan. Dan kita sudah kirim melalui Bali hingga Pulau Jawa karena surplus. Itu sebab Lombok Tengah disebut sebagai penyangga pangan nasional,” imbuh Bupati.
Sebagai bentuk inovasi berkelanjutan, Pemkab juga mulai menguji coba varietas baru bernama Gamagora (Gajah Mada Gogorancah) di atas lahan seluas 25 hektare di Desa Pengembur, Kecamatan Pujut, yang diharapkan bisa semakin meningkatkan hasil panen di musim mendatang.