Lombok Tengah (POSTLOMBOK.COM) – Ratusan massa pendemo yang melakukan aksi pada Kamis 23 Oktober 2025 di Mapolres Lombok Tengah, menyebut kalau Kapolres di Lombok Tengah merupakan satu-satunya kapolres se-Indonesia yang takut dengan preman berkedok Debt Collector (DC).
Sebagai bukti, saat ini Kapolres malah menerima laporan preman berkedok DC yang beracting seolah-olah menjadi korban kejahatan. Pahal, para preman itulah yang merampok harta benda milik masyarakat. Dan masyarakat yang marah dan melakukan perlawanan dengan nyaris mem-parang preman itu, malah mereka melapor ke polisi seolah menjadi korban.
Hal tersebut, telah membuat hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap kepada kapolres. Apalagi langkah yang dilakukan polres atas perampasan harta benda oleh preman berkedok DC dinilai tumpang tindih.
“Kalau laporan preman, malah begitu cepat diproses, sementara laporan warga yang menjadi korban malah dibiarkan tidur di ruangan Kasat Reskrim,” ujar M.Nazri, aktivis senior yang menjadi salah satu orator dalam aksi demo tersebut.
Pakta itu lanjut M.Nazri, semakin memperjelas kalau Kapolres Lombok Tengah sangatlah takut pada preman. Maka bila kapolres takut, maka biarlah masyarakat yang dengan caranya sendiri akan memberantas para preman tersebut, hatta harus mengorban jiwa, raga dan nyawa.
M.Nazri menuturkan, dirinya selaku aktivis sudah sekitar 6 tahun tidak pernah turun ke jalan untuk melakukan orasi. Namun kali ini, jiwanya sangat terpanggil setelah melihat aksi premanisme berkedok DC di Lombok Tengah yang kini makin merajalela.
“Sebagai hukuman atas ketakutan kapolres terhadap preman ini, kita minta dia angkat kaki saja dari Lombok Tengah, sepakat!” teriak M.Nazri yang disepakati massa aksi.
Adapun Kapolres Lombok Tengah, AKBP. Eko Yusmiarto yang saat itu kemudian mempersilahkan seluruha massa aksi masuk ke halaman Mapolres, menegaskan dan menyatakan bahwa dirinya sama sekali tidak takut dengan preman, apapun kedoknya.
Kapolres menegaskan, akan bertindak atas segala bentuk premanisme yang terjadi di wilayah kerjanya yakni Lombok Tengah. Ia tegaskan, laporan masyarakat atas aksi dugaan premanisme akan diproses sesuai hukum yang berlaku.
“Saya tadi telah mendengar orasi, ada saya dengar Kapolres takut preman. Saya tegaskan kalau saya Kapolres Lombok Tengah tidak akan pernah takut dengan preman. Saya akan berantas aksi premanisme apapun kedoknya,” ujar Kapolres.
Dirinya datang jauh-jauh dari Jawa ditugaskan oleh Kapolri ke Lombok Tengah lanjut Kapolres, dengan penuh tanggungjawab dan amanah akan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya di Lombok Tengah.
“Bila ada seribu orang mencintai Lombok Tengah ini, salah satunya saya orangnya! Bila ada 5 orang mencintai Lombok Tengah ini, maka saya salah satu oranga! Andaikan bila ada hanya satu orang yang mencintai Lombok Tengah, maka sayalah orangnya,” ucap Kapolres.
Bila dirinya terbukti melakukan kesalahan dan tidak melaksanakan tugas sesuai dengan aturan yang ada, maka dirinya siap diadukan ke Kapolri. Dan bila terbukti melakukan kesalahan dan ada perintah Kapolri, maka siap angkat kaki dari Lombok Tengah.
Terkait dengan adanya preman berkedok DC, kapolres tegas sarankan kepada masyarakat, bila ada oknum DC yang mau mengambil kendaraan di jalan, maka jangan mau diberikan. Dan tetap dipertahankan dan jangan diberikan kepada DC apapun dalihnya.
“Kalaua ada DC yang mau mengambil kemdaraan, ajak mereka ke Polsek terdekat. Nanti kami yang menangani selanjutnya. Jangan mau berikan kendaraan kepada DC,” tegas Kapolres.
Namun demikian, kapolres sarankan kepada masyarakat yang melakukan kredit kendaraan untuk beretikad baik dalam melakukan angsuran atas kendaraan yang dibelinya secara kredit. Dan bila etikad baik untuk melakukan angsuran ada, namun DC mau mengambil, maka Kapolres sekali lagi tegaskan untuk tidak memberikan.
POSTLOMBOK.COM sepakat dengan berita baik