Lombok Tengah, (POSTLOMBOK.COM) – Ratusan Massa pada Kamis 23 Oktober 2025, gelar aksi unjuk rasa di Mapolres Lombok Tengah. Mereka meminta preman berkedok DC (Debt Collector) yang meresahkan masyarakat dan kini makin merajalela, segera diberantas.
Makin merajalelanya preman berkedok DC ini, akibat dari banyaknya oknum anggota kepolisian yang turut membantu bahkan backingi aksi premanisme yang kerap dilakukan oleh oknum DC terhadap masyarakat.
Dengan berbagai modus, oknum polisi di Mapolres LomboknTengah membantu para preman berkedok DC untuk merampas harta benda berupa kendaraan milik masyarakat. Salah satunya, dengan berpura-pura amankan kendaraan milik masyarakat ke Polsek.
“Kalau Kapolres ingin tau, di polsek mana oknum polisi banyak membantu DC eksekusi jaminan vidusia dengan dalih dititipkan di polsek, tetapi mereka saling bisik di belakang. Dan selang beberapa waktu, oknum polisi di Polsek malah memberikan kendaraan itu ke preman berkedok DC,” ujar Kusuma Wardana, salah satu orator hpada aksi demo tersebut.
Kejadian terbaru yang virall, aksi preman berkedok DC malah dengan terang-terangan di siang hari merampas dan merampok kendaraan milik korbanya di rumahnya.
Saat itu, korban bersama warga lainya melakukan perlawanan dan mendatangi lokasi di mana preman berkedok DC tersebut berkumpul dan nyaris ditebas oleh masyarakat yang berjuang mempertahankan barang hak miliknya.
Untuk itu, massa pendemo meminta Kapolres Lombok Tengah untuk melakukan penyisiran terhadap para preman tersebut, yang orang-orangnya sudah jelas dan kejahatanya juga telah nyata disaksikan oleh korban.
“Kami minta kapolres segera kerahkan tim buser, turunkan perintah untuk menyisir para preman itu, sebelum kami melakukan sweeping, sebelum hal-hal yang tidak diinginkan terjadi di tengah masyarakat,” ujar Dodek, sapaan akrabnya.
Bila kapolres tidak mau menurunkan perintah, maka dipersilahkan angkat kaki dari Lombok Tengah karena masyarakat tak butuh pemimpin polisi pecundang.
“Mati tertindas! atau bangkit melawan! Hari ini merupakan akhir ketakutan dan awal perjuangan sampai semua DC dieksekusi di Lombok Tengah. Maka segera eksekusi, bila tidak, jangan salahkan kami menaikkan tensi gerakan kami,” tandas Dodek.
POSTLOMBOK.COM sepakat dengan berita baik