Lombok Tengah NTB (POSTLOMBOK.COM) – Menjawab dinamika Musorkab Koni Loteng, Kamis 1 Mei 2025, Ketua Umun Koni NTB, akhirnya lantik HL. Firman Wijaya ST. MT (Miq Firman) sebagai Ketua Koni Lombok Tengah periode tahun 2025-2029.
Prosesi pelantikan tersebut, berlangsung secara khidmad dan dihadiri oleh hampir 39 Cabang Olahraga di Lombok Tengah, dan dihadiri oleh Wakil Bupati Lombok Tengah Dr.HM.Nursiah S.Sos M Si serta puluhan tamu undangan dari Forum Koordinasi Pemeringah Daerah (Forkopinda).
Pelantikan Ketua Koni Loteng beserta puluhan pengurusnya tersebut, ditandai dengan penandatanganan berita acara pelantikan dan penyerahan bendera Koni ke HL.Firman Wijaya.
Musorkab Koni Loteng tahun ini, dicatat sebagai sejarah Koni Loteng dengan dinamika yang cukup lama hingga akhirnya sampai pada pelantikan yang digelar di Hotel Swissbelcourt tersebut. Tercatat 60 hari lamanya, dinamika pemilihan ketua koni tersebut berlangsung.
“Tumben lama seperti ini. Namun, di satu sisi kami juga bangga, artinya memang perhatian (terhadap) dunia olahraga ini besar. Dinamikanya besar, kalau tidak ada dinamika (dan) justeru landai-landai, dengan adanya (dinamika) ini berarti banyak orang yang mau berbuat baik untuk kemajuan olahraga di Lombok Tengah, itu posotifnya,” kata Ketua Umum Koni NTB H.Mori Hanafi dalam sambutanya.
Mori Hanafi pada kesempatan tersebut, menyampaikan permohonan maaf karena selama ini terkesan bertele-tele dalam menyikapi dinamika yang terjadi. Pihaknya sangat hati-hati dalam mengambil keputusan. Koni NTB tidak menganggap satu dengan yang lain sebagai sebuah persaingan, Namun keduanya dianggap sebagai dua insan yang ingin membangun olahraga di Lombok Tengah.
“Kita harus akui dua-duanya saudara-saudara kita, semua pengurus-pengurus ini saudara kita. Semua saudara kita, maka yang sudah ya sudah, kita melangkah bersama-sama ke depan demi kemajua olah raga kita,” imbau H.Mori Hanafi.
Kepada pengurus Koni Loteng yang dilantik, Mori Hanafi berharap agar benar-benar membantu ketua umum Koni Loteng yang baru saja dilantik. Karena dinamika 4 tahun yang akan datang ini penuh tantangan yang tidak mudah.
Tantangan pertama, tahun 2026 nanti koni akan melaksanakan Porprov. Dimana secara mengejutkan, pada tahun 2023 lalu, Lombok Tengah berada pada urutan ke 4 ebagai juara dalam Porprov.
“Di tangan Abang Samsul Qomar, Koni Loteng itu berhasil dengan raihan 40 medali emas, peraknya ada 50, kalau yang peraknya pindah dua saja, maka urutan Loteng itu akan jadi urutan ke 2, karena Dompu yang urutan ke 2 itu medali emasnya 42. Lombok Timur urutan 2-;nya Medali emasnya 42 juga. Tapi dia kalah medali perak sama Dompu,” tutur Mori.
Artinya lanjut Moro Hanafi yang juga anggota DPR RI ini menyatakan, seluruh juara tersebut raihan medalinya beda-beda tipis. Sehingga dirinya akui salut dengan perolahan pengurus Koni Loteng sebelumnya.
Untuk itu lanjutnya, meraih prestasi lebih dari tahun 2023 tidak akan sulit karena telah memiliki modal 40 medali emas. Maka, melihat pengurus yang ada saat ini yang diakuinya senior dalam dunia olahraga, maka segala tantangan dunia olahraga bisa ditaklukkan.
Tantangan kedua lanjut Mori, pada tahun 2028 nanti Koni NTB akan menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON). Sehingga desain dari mulai pelaksanaan Porprov akan mengikuti desain PON 2028.
“Jadi untuk porprov nanti, kita tidak ada tuan rumah. Kalau biasanya ada satu tuan rumah tunggal misalnya Kota Mataram saja, tapi kali ini kita share ke 10 kabupaten/kota khususnya di kabupaten atau kota atau daerah yang akan dipertandingkan PON-nya,” jelas Mori.
Pada gelaran Porprov itu nantinya, ada sekitar 51 Cabang Olahraga yang akan dipertandingkan, sementara untuk PON 2028 akan dipertandingkan sekitar 45 Cabang Olahraga. Beberapa cabor memang ada yang tidak ikut dalam PON.
“Maka kemarin bersama kawan-kawan, kita ada kebijakan bagaimana agar cabor-cabor yang sebelumnya tidak ikut bertanding maka akan kita ikutkan untuk bertanding. Karena kita kasian pada atlitnya kalau tidak bertanding,” kata Mori Hanafi sembari menambahkan, jangan sampai kabupaten/kota sudah melakukan pembinaan, namun atlitnya malah tidak bertanding.
Diakhir pidatonya, Mori Hanafi menyampaikan kalau NTB sudah siap untuk melaksanakn PON tahun 2028 nanti dan menyampaikan selamat kepada seluruh pengurus Koni Loteng yang sudah dilantik pada kesempatan tersebut.