Home / Kejadian / Tiga Orang Yang Dituding Intimidasi Jurnalis Muncul ke Publik dan Klarifikasi Semua Pemberitaan

Tiga Orang Yang Dituding Intimidasi Jurnalis Muncul ke Publik dan Klarifikasi Semua Pemberitaan

 

Lombok Tengah, (POSTLOMBOK.COM) – Tiga orang yang dituding melakukan dugaan intimidasi seorang jurnalis di Lombok Tengah, muncul ke publik dan berikan klarifikasi.

Para terduga pelaku yang sebelumnya tidak pernah disebutkan identitasnya ke publik dalam setiap pemberitaan tersebut, pada Jumat 17 Oktober 2025, mendatangi Sekretariat Bersama (Sekber) wartawan, di Kantor FKUB Lombok Tengah.

Dari 4 orang terduga pelaku, yang datang ke Sekber 3 orang yakni HL. Zaenal Edy (Tuan Enal), Abdul Wahid dan Hari Wiyata. Ketiga orang yang datang ini, semuanya membatah tuduhan telah melakukan intimidasi dan melakukan penganiayaan terhadap jurnalis.

Tuan Enal pada kesempatan tersebut menyampaikan, dirinya bersama kawan yang lainya, merasa telah saling menegenal sejak lama, sehingga merasa kalau kawan-kawan jurnalis yang meliput di Lombok Tengah dirasakan telah menjadi bagian dari saudara.

Untuk itulah sebabnya, pada saat melihat Surya Widi Alam yang mereka ketahui wartawan yang menulis berita terkait aksi demo di PDAM yang batal karena disebut ada massa tandingan, memanggilnya dengan maksud untuk menyampaikan klarifikasi.

“Kami merasa perlu klatifikasi, karena poto kami saat sedang berada di PDAM waktu akan demo itu tersebar di Media Sosial,” kata Tuan Enal.

Padahal lanjutnya, dirinya bersama kawan-kawanya berada di PDAM saat itu bukan mau menandingi massa pendemo yang dimaksud, namun memang sudah biasa ngopi-ngopi kumpul dengan sejumlah kawan yang kebetulan bekerja di PDAM.

Terkait tuduhan dugaan intimidasi hingga menampar, Tuan Enal dengan tegas menyampaikan bahwa tuduhan tersebut sama sekali tidak sesuai pakta.

“Tuduhan menampar itu sesat. Yang ada hanya menepuk-nepuk atau elus-elus pipinya. Itu karena kami sudah merasa seperti saudara dengan Widi (Surya Widi Alam-red). Bisa ditanyakan kepada yang bersangkutan, dan teman-teman wartawan yang ikut juga menyaksikan kejadian itu,” imbuh Tuan Enal.

Pada kesempatan tersebut, Tuan Enal juga menyatakan hal tersebut dilakukan atas inisiatif pribadi dan bukan atas perintah pihak manapun apalagi PDAM. Hal itu murni karena kebetulan saat rencana demo, dirinya dan tiga orang lainya berada di PDAM.

“Kami juga bukan LSM, kami tidak bernaung di LSM manapun, kami bertindak atas nama pribadi,” ungkap Tuan Enal.

Terkait kronologi kejadian di Basement Kantor Bupati Lombok Tengah, yang kemudian virall dalam pemberitaan yang menyebut dirinya menampar dan intimidasi jurnalis, Tuan Enal menjelaskan kalau hal itu berawal dari pihakanya yang keberatan dengan pemberitaan soal demo atau masa tandingan. Pihaknya kemudian menemui Widi saat apel HUT Lombok Tengah.

Setelah Widi terlihat di Kantor Bupati, Abdul Wahid kemudian memanggilanya. Kemudian dibawa oleh Hari ke basement dengan cara dirangkul.

“Jadi saya tidak menggerat seperti yang diberitakan, saya cuma merangkul, banyak saksinya” kata Hari menimpali.

Namun demikian Tuan Enal tidak menampik pihaknya meminta Widi untuk menghapus beritanya namun Widi menolak.

“Kami memang minta berita dihapus kalau bisa tetapi Widi menolak dan meminta saya untuk menggunakan hak jawab kami” jelasnya sembari menambahkan, setelah kejadian itu pihaknya l saling meminta maaf dan berpelukan lalu pulang.

Terkait dengan laporan Widi ke Polres, Tuan Enal tidak mempermasalahkan. Sebagai warga negara yang baik maka harus taat hukum.

“Gak masalah dilaporkan, kami hargai itu, kami akan ikuti prosesnya. Namun yang pasti, kami merasa tidak salah dalam peristiwa itu. Akan tetapi kami berharap hal ini diselesaikan baik-baik,” pungkas Tuan Enal.

Untuk diketahui, pada Rabu 15 Oktober 2025, seorang jurnalis bernama Surya Widi Alam diduga diintimidasi dan ditampar oleh sejumlah oknum yang disebut oknum salah satu LSM di Lombok Tengah.

Widi sapaan akrab sang jurnalis, kemudian melaporkan hal teraebut ke Mapolres Lombok Tengah. Pemberitaan atas kasus tersebut menjadi virall, hingga PWI NTB dan KKJ NTB turut angkat bicara dan beri dukungan Polisi agar menyelesaikan kasus tersebut dengan delik pers.

About Redaksi

Check Also

Virall! Warga NTB Tak Susah Lagi Mikirin Sayur Saat Boss Ini Datangi Mereka

  Lombok Tengah (POSTLOMBOK.COM) – Warga di NTB yang didatangi oleh boss ini, bisa jadi …

Miq Iqbal Sambut Baiq Program Kagama Bangun Desa

Mataram, (POSTLOMBOK.COM)  – Menjelang Pelantikan Pengurus Daerah Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Nusa Tenggara …

Miq Iqbal: “Kearifan Lokal, Kunci Ketangguhan Hadapi Bencana”

  Mataram, (POSTLOMBOK.COM) – Gubernur NTB Dr. Lalu Muhamad Iqbal menegaskan masyarakat NTB memiliki ketangguhan …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *